begroun

Contact Tables

I edited my layout at Bigoo.ws, check out these Myspace Layouts!

Kamis, 12 Februari 2009


Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.

Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.

Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.

Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?

Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang.

Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’: 32)

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

by:gank

Kamis, 18 Desember 2008

PACARAN HAREM CAK

pacaran haram??
Selasa, 4 November 2008 @ 11:02 WIB - Diari


Cinta haram sebelum nikah? carikan saya dalilnya!! tidak ada!
Nikah bukan menghalalkan cinta tapi menghalalkan jima’

Tidak ada dalil yang mengatakan..
‘wala pacaranu inna pacaranu minassyayatiin’
atau ‘fapacaranu, inna pacaranu minattaqwa’ .�?
Sebenarnya boleh tidak sih, pacaran itu?�?
atau, “Ada tidak sih pacaran yang Islami itu?�?
dan pertanyaan lain yang senada.
Jawaban sang ustadz pun berbeda-beda.
Ada yang dengan keras melarang dengan mengatakan “Pacaran itu haram!�?
ada juga yang agak “remang-remang�? boleh lah asal tidak kebangetan.

sekali lagi dalam Islam tidak pernah diatur,
atau ada dalil yang melarang “pacaran�?.
Yang ada dalam Islam adalah aturan-aturan dalam berinteraksi dengan manusia.
Bagaimana kita berinteraksi dengan orang tua,
dengan teman, guru, Nabi, semua ada aturannya dalam Islam.
Interaksi yang sesuai dengan kaidah Islam berati Islami,
sementara yang tidak sesuai adalah tidak Islami.
bahwa mencintai seseorang lawan jenis adalah tidak terlarang dalam Islam

Pacaran itu apa? kok bisa haram?
yg haram itu sudah jelas,
tidak perlu menarik2 asumsi yg sepihak
dg alasan “menjaga hati” dan sebagainya
yg absurd dan tidak sesuai ushul fiqh.
dimana pengharaman itu harus jelas dan qath’i dalilnya.

jangan pernah menggunakan dalil larangan zina untuk pacaran,
sangat tidak tepat..!!
“Celakalah orang yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri
kemudian mereka katakan bahwa buatan tangan mereka sendiri itu dari Allah.”
(al-Baqarah [2]: 79)


tapi, apabila ada insan yang memanfaatkan kata pacaran dengan cara islam
"karena mereka menganggap tidak adanya dalil yang menyatakan
mengenai larangan pacaran"
tapi mereka menjadikannya sebagai sarana untuk pemuas nafsu mereka…. Baru
itulah yang dikatakan sebagai HARAM dan DOSA BESAR….


Bukan tentang pacaran. Tp bagaimana pun juga tiap2 kita harus
bs membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.
Halal - haramnya sesuatu tidak bergantung pada namanya,
tapi pada aktifitasnya.

apakah ada jaminan pacaran itu tidak melakukan hubungan zina??
tentu ada...CINTA SEJATI akan senantiasa lulus dari berbagai ujian,
mencintai seseorang berarti akan menjaganya,
Tidak mungkin, seseorang yang mencintai orang lain dengan sebenar-benar cinta
akan ‘merusak’ sesuatu yang dicintainya,
meskipun dia memiliki ‘kesempatan’ untuk itu.

Rasa cinta bisa menjadi anugerah jika luapkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah.